Peristiwa

4 Perangkat Desa Cabuli Anak Bawah Umur

Bengkulusatu.id, Flores Timur – Biadab, ulah 4 orang perangkat desa Watotika Ile, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama 3 orang warga lainnya melakukan tindak pidana pecabulan kepada anak bawah umur yang masih berstatus pelajar SMA.

Semua pelaku berjumlah 7 orang, yakni empat orang berinisial KSD (27) Bendahara Desa, ARH (28) Kepala Dusun, KDLK (30) Sekretaris Desa dan EKM (39) Sekretaris BPD. Sementara 3 pelaku lainya SW, AM dan C.

Mirisnya, pencabulan dilakukan berkali-kali oleh tujuh pria tersebut sejak September silam di rumah paman korban, tempat ia menginap. Aksi pelaku baru terhenti setelah korban lari dari rumah pamannya dan tinggal di rumah kepala desa.

Merasa tertekan, ia akhirnya nekat melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Mendapat laporan, polisi bersama dua anggota Kodim 1624 Flotim, langsung menangkap para pelaku, Jumat (23/10/2020).

“Benar, dari tujuh pelaku, tiga orang yang berstatus bujang dan empat orang telah berkeluarga. Dari tujuh pelaku diketahui empat orang merupakan aparat desa, satu orang tenaga honorer di Dinas Sosial, satu orang warga Desa Watotika Ile dan satu orang pengusaha asal desa Kongaz,” kata Kapolsek Titehena, Ipda. Lorens D. Daton kepada wartawan, Sabtu (31/10/2020), dilansir dari m.liputan6.com.

Jika terbukti, kata dia, para terduga pencabulan harus mempertanggungjawabkan secara hukum.

“Harus siap mental karena ini adalah perbuatan yang memalukan keluarga dan juga desa. Harus dipertanggungjawabkan secara hukum sehingga ada efek jera untuk anak-anak muda yang lain,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Watotika Ile, Yohanes Mai Tobin menyesali kejadian tersebut terlebih lagi itu merupakan ulah bawahannya. Menurut dia, kejadian tersebut merupakan dampak dari minuman keras.

Ia berharap, perlu adanya peningkatan kesadaran iman bagi warganya agar tak lagi terjadi tindak kriminal akibat pengaruh narkoba.

“Iman harus kita tingkatkan, iman itu bukan dilihat karena sering beribadah, tetapi juga harus mendengar nasihat ataupun petuah dari yang tertua,” tandasnya.

Saat ini para pelaku telah ditahan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. [red]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button